SOKOGURU, JAKARTA – Pemerintah tengah menyiapkan model pendidikan baru yang diberi nama Sekolah Rakyat, sebagai bagian dari strategi besar menuju Indonesia Emas 2045.
Gagasan ini muncul dari Presiden Prabowo Subianto yang ingin memberikan akses pendidikan bermutu kepada warga miskin dan kelompok rentan agar bisa bangkit dan berkontribusi secara aktif bagi bangsa.
Berikut adalah 9 fakta penting terkait penyelenggaraan Sekolah Rakyat yang akan dimulai tahun ajaran 2025–2026:
1. Gagasan Presiden Prabowo
Sekolah Rakyat merupakan inisiatif langsung dari Presiden Prabowo Subianto, yang ingin memuliakan warga miskin melalui jalur pendidikan.
Program ini dirancang untuk memberi peluang setara bagi masyarakat dari kelompok paling bawah secara sosial dan ekonomi.
2. Mengangkat Wong Cilik Menuju Indonesia Emas
Presiden menekankan bahwa keberhasilan visi Indonesia Emas hanya dapat tercapai jika wong cilik turut bangkit. Sekolah Rakyat diharapkan menjadi kendaraan untuk mewujudkan kebangkitan tersebut.
3. Sistem Asrama Penuh
Sekolah Rakyat akan berbentuk boarding school atau sekolah berasrama penuh, guna membentuk lingkungan belajar yang kondusif dan terkontrol, terutama bagi anak-anak dari latar belakang ekonomi sulit.
4. Jenjang Pendidikan Komplet
Sekolah ini akan mencakup jenjang pendidikan dasar dan menengah, yakni SD, SMP, dan SMA, dalam satu kesatuan sistem terpadu.
5. Target Keluarga Miskin Desil 1 dan 2
Peserta didik diprioritaskan bagi keluarga yang masuk desil 1 (10 persen penduduk termiskin) dan desil 2 dari Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
6. Mulai Tahun Ajaran 2025–2026
Pelaksanaan perdana akan dimulai pada tahun ajaran 2025–2026, dengan target awal 53 titik, dan akan diperluas menjadi 200 titik sesuai kesiapan wilayah dan data kemiskinan yang tersedia.
7. Menggunakan Aset Negara
Pelaksanaan Sekolah Rakyat akan memanfaatkan aset milik Kementerian Sosial, pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan lembaga pemerintah lainnya.
8. Melahirkan Agen Perubahan
Lulusan Sekolah Rakyat diharapkan menjadi agen perubahan di lingkungannya, membangun keluarga dan komunitas mereka agar lebih mandiri dan berdaya.
Baca Juga:
9. Dipimpin oleh Prof. Mohammad Nuh
Tim formatur Sekolah Rakyat akan dipimpin oleh Prof. Mohammad Nuh, mantan Menteri Pendidikan Nasional. Pengalaman beliau diharapkan mampu menjamin kualitas dan dampak besar dari program ini.
Sekolah Rakyat menjadi simbol komitmen pemerintah dalam membangun SDM unggul berbasis keadilan sosial, sekaligus menjawab tantangan pemerataan pendidikan di wilayah kantong kemiskinan.(*)